• Minggu, 29 Oktober 2017



    BAB I
    PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang
    Drama peran adalah sebuah kegiatan yang spontan dan mandiri disaat anak;anak menguji,menjernihkan dan meningkatkan pemahaman atas diri dan dunia nya sendiri.Dalam dramanya,anak –anak menciptakan ulang tempat dan pemandangan yang sudah mereka kenal,meniru prilaku dari anggota keluarga dan peran yang cocok dari berbagai banyak orang yang berada di dalam masyarakat mereka.Mereka menciptakan kembali dunia seolah-olah mereka memahaminya atau membingungkan atau menakutkan mereka.
    Program pendidikan seni yang berkwalitas tinggi mampu menciptakan pengalaman kreatif melalui variasi bahan-bahan. Anak-anak juga menciptakan lukisan dua dimensi (melukis dan menggambar) dan produk-produk tiga dimensi (pembuata bangunan mainan serta menyulam) program tersebut juga membantu anak-akat dan membicarakan seni.aktifitas-aktifitas ini juga mendukung anak-anak untuk membahas apa yang mereka sukai dan apa-apa saja menyenagkan bagi mereka, dan bagaimana perasaan mereka terhadap seni. Mereka juga mendapatkan informasi mengenai budaya dan sejarah dan tahu bagaimana masyarakat disekitarnya.
    B.     Rumusan Masalah
    1.      Apa yang dimaksud dengan drama peran?
    2.      Apa yang dimaksud dengan pusat kegiatan seni?
    C.    Tujuan
    1.      Mengetahui maksud dari drama peran.
    2.      Mengetahui maksud dari pusat kegiatan seni.

    BAB II
    PEMBAHASAN
    1. DRAMA PERAN
    Drama peran adalah sebuah kegiatan yang spontan dan mandiri disaat anak;anak menguji,menjernihkan dan meningkatkan pemahaman atas diri dan dunia nya sendiri.Dalam dramanya,anak –anak menciptakan ulang tempat dan pemandangan yang sudah mereka kenal,meniru prilaku dari anggota keluarga dan peran yang cocok dari berbagai banyak orang yang berada di dalam masyarakat mereka.Mereka menciptakan kembali dunia seolah-olah mereka memahaminya atau membingungkan atau menakutkan mereka.
    Dalam memahami Drama Anak-anak (1964 ), Ruth Hartley mendifinisikan drama peran sebagai berikut:
    Drama peran adalah bentuk permainan bebas dari anak-anak yang masih muda adalah salah satu cara bagi mereka untuk menelusuri dunianya, dengan meniru tindakan dan karakter dari orang-orang yang berada di sekitarnya.Ini adalah ekspresi paling awal dari bentuk drama,namun tidak boleh disamakan dengan drama atau ditafsirkan sebagai penampilan.Drama peran adalah sangat sementara, hanya berlaku sesaat.Bisa berlangsung selama beberapa menit atau terus berlangsung untuk beberapa waktu.Bisa juga dimainkan berulang kali bila ketertarikan si anak cukup kuat: tetapi bila ini terjadi maka pengulangan nya tersebut bukanlah sebagai bentuk latihan.Melainkan adalah pengulangan pengalaman yang kreatif untuk kesenangan murni dalam melakukannya. Ia tidak memiliki awalan dan akhiran dan tidak memiliki perkembangan dalam arti drama.
    Drama adalah salah satu proses belajar yang paling intim,individualistic dan pribadi.Drama kreatif, disatu sisi bukan lah drama yang formal.Dalam drama kreatif ,anak-anak bisa dengan mudah menciptakan ,memberi tanggapan dan menafsirkan situasi-situasi yang tidak asing lagi bagi dirinya.Contohnya,anak-anak pra-sekolah biasanya menganggapi situasi yang didasarkan kepada peran kenyataan atau khayalan yang telah mereka alami seperti merawat bayi,mengemudi mobil,atau bertamasya ke kebun binatang.
    1.      Dampak pada daerah-daerah perkembangan
    Dalam drama kreatif ,anak usia prasekolah bisa mengalami kegiatan-kegiatan yang :
    a.       Membantu dalam perkembangan kelima indra.
    b.      Membantu mengembangkan bahasa ekspresi dan resepsif
    c.       Membantu menemukan pola dan memahami hubungan-hubungan
    d.      Membuat hubungan
    e.       Menfasilitasi pemikiran kreatif dan Pemecahan masalah
    f.       Meningkatkan rasa percaya diri
    g.      Mengembangkan ekspresi emosi dan perasaan
    h.      Membangun kemampuan motoric yang sempuran
    i.        Merayakan kegembiraan dan kebebasan masa kanak-kanak
    Melalui drama peran,anak-anak belajar berkonsentrasi ,melatih imajinasi, mencoba ide-ide baru,melatih prilaku orang orang dewasa dan mengembangkan rasa kendali atas dunianya sendiri.
    1)      Perkembangan social
    Drama peran hampir selalu melibatkan anak-anak yang lain: sehingga dapat memberikan konstribusi yang signifikan terhadap perkembangan sosial anak.Drama terkadang mengikut sertakan kerjasama dan perencanaan gabungan:” saya yang akan menjadi ibu dan kamu yang akan menjadi anaknya,oke?.”Walaupun anak –anak bisa berdebat dan kesal terhadap sesama, namun perjuangan yang demikian membawa ke perkembangan teknik dalam menghadapi orang lain.Anak –anak akan mempelajari bahwa bekerja dan bermain bersama anak-anak yang lain adalah sebuah penghargaan dan pengalaman berharga.
    2)      Perkembangan Emosional
    Anak-anak membawa kedalam peran apa yang mereka ketahui mengenai kehidupan informasi dan informasi salah.Mera mungkin membawa harapan,ketakutan dan kadang –kadang ingatan yang menyakitkan.
    Drama anak –anak mencerminkan penegertian nya mengenai peran –peran sosial dan hubungan-hubungan.Contohnya,mereka tau dari pengalaman nya sendiri apa yang terjadi dalam sebuah keluarga siapa yang menyiapkan makanan.siapa yang pergi berkerja dll.
    Drama peran ,anak-anak memainkan ulang pengalaman hidup,memilih dan mengatur peran-peran dan kejadian-kejadian demi keselamatan emosional.Melalui drama peran, anak-anak mengembangkan sebuah kewaspadaan terhadap kekuatan pribadinya dan kelemahanya,kesukaanya dan ketidaksukaanya.
    3)      Perkembangan Intelektual
    Melalui drama peran ,anak-anak menegembangkan kemampuan-kemampuan kognitif dengan belajar bagaimana membuat hubungan, memahami, pola-pola dan mengorganisir informasi.Kemudian drama peran mendorong perkembangan intelektual tidak hanya dengan mematangkan kreatifitas tetapi juga melalui penggunaan kemampuan kemampuan yang kritis dalam berfikir dan berkomunikasi.
    2.      Peranaan Drama Peran dalam Kurikulum Prasekolah
    Drama peran tidak hanya berhubungan dengan formasi konsep yang abstrak melainkan juga kepada objek yang kita kenali sebagai bagian dari kurikulum sekolah,seperti mata pelajaran sosial,matematika ,ilmu pengetahuan  dan membaca.
    1)      Konsep-konsep ilmu Sosial
    Anak-anak mengembangkan pemahaman mengenai orang-orang,perannya serta prilakunya.kesemua ini bersama dengan perkembangan kemampuan interpersoanal serta  kemampuan sosial ,adalah beberapa diantara kontribusi penting yang dapat dibuat oleh drama peran kepada kehidupan serta pembelajaran seorang anak.
    2)      Konsep Matematika
    Drama peran memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjelajahi konsep matematika awal.Dipusat kegiatan drama peran,anak-anak mampu mengkategorisasikan material serta peralatan-peralatan. Mereka juga mungkin menempatkan piring-piring di dalam satu subkategori dari benda-benda dapur dan pot dan panci di kategori yang lain.
    3)      Konsep Ilmu Pengetahuan
    Drama peran juga mempusatkan konsep-konsep yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.Anak-anak bisa bereksperimen di dalam dramanya: “ Apa yang akan terjadi …?” atau menegaska :“ Apakah hal yang sama akan terjadi bila saya melakukannya lagi ?”
    Mereka mengidentifikasi masala-masalah dan menyimpulkan secara umum kondisi-kondisi yang lebih spesifik.Prilaku seperti itu akan memberi manfaat bagi anak-anak di interaksinya di kemudian hari dengan ilmu pengetahuan.
    4)      Kesiapan Membaca
    Drama peran anak-anak menggunakakan bahasa untuk berkomunikasi dan bertukar ide,hingga meningkatkan kelancaran berbahasa dan memperkaya kosa kata nya.Menjaga bahan-bahan serta peralatan-peralatan dalam bentuk yang teratur, menyimpan benda-benda bersama, dan memisahkannya menurut persamaan-persamaan serta perbedaan – perbedaanya membantu menjadikan anak-anak lebih teliti ,dan pengenalan perbedaan serta persamaan adalah yang terpenting dalam mengenal huruf-huruf dan kata-kata dalam membaca.
    Anak-anak mengatur ide-idenya ketika mereka mngikuti sebuah tema dalam drama nya.Ini kemudian akan membawa mereka ke kemampuan membaca yang lebih baik dimana pemahaman tentang jalan cerita dan urutan logis kejadian –kejadian dalam cerita sangat penting.
    3.      Menggabungkan Drama Kreatif dan Peran dengan Pusat Kegiatan
    Drama peran sebaiknya tidak dibatasi hanya pada pusat drama ,bisa juga diintegrasikan dengan pusat kegiatan lainnya.
    a.      Pusat buku bacaan juga menyediakan kesempatan untuk drama kreatif serta peran.Buku-buku gambar –gambar ,lagu-lagu ,binatang-binatang mainan dan benda-benda lainnya dari pusat kegiatan ini juga bisa diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan drama.
    b.      Pusat kegiatan Musik juga bisa mendukung drama kreatif serta peran dengan cara menyediakan, nyanyian ,peralatan musik,perekaman dan bahan –bahan perkusi lainnya .
    c.       Pusat Kegiatan Permaianan Balok juga menyediakan bahan-bahan bangunan untuk kegiatan-kegiatan drama serta peran kreatif.
    4.      Menyediakan Pusat Kegiatan Drama
    Banyak cara menyiapkan ruangan kelas guna menyediakan ruangan intim dan dan hangat yang mengundang anak-anak untuk ikut serta dalam pura-pura ,dapat dengan mudah dibimbing dari bagian manapun di ruangan dan cukup fleksibel untuk diatur sesuai dengan kebutuhan serta ketertarikan anak-anak dan perubahan tema dari dramanya.
    Pusat kegiatan drama ini biasanya berada di pojok ruangan,lokasi yang snagat cocok untuk menghindari dari arus jalan yang padat dan menyembunyikannya dari anak-anak yang tidak ikut berpartisifasi di dalam drama.Ruangan yang tersedia untuk permainan drama harus dengan jelas terdefinisi.Pembatasan –pembatasan yang ada harusnya mendorong anak-anak yang tidak ikut serta di dalam peran tersebut agar tidak mengganggu mereka yang bermain peran.Pembatasan-pembatasan tersebut juga harus mampu memberikan kebebasan bagi anak-anak yang ingin masuk ke dalam tempat bermain untuk bisa masuk.Pembatasan-pembatasan tersebut bisa terbuat dari dinding-dinding atau perabotan-perabotan dan rak-rak .Perabotan-peraboatan dan rak-rak tersebut harus cukup rendah agar bisa dilihat di sisi lainnya oleh orang dewasa setiap saat.
    a.      Bahan-Bahan
    b.      Kostum
    Sebuah pusat darama peran harus memiliki pakaian –pakaian kostum Contohnya : topi wanita, dasi laki-laki,rok wanita dll.
    c.       Bahan –bahan untuk persiapan makanan dan makan
    d.      Bahan-bahan pembersih
    e.       Mengumpulakan bahan-Bahan
    Salah satu hal yang menarik dalam memasukan drama peran kedalam taman kanak-kanak adalah karena bahan –bahan yang diperlukan bisa diperkenalkan secara bertahap.Tidak diperlukan bahn-bahn yang lengkap untuk bisa  memulai.Mengumpulkan bahan-bahan yang cocok untuk digunakan dalam drama peran adalah proses yang berkelanjutan yang harus melibatkan orang tua,masyarakat,dan usaha-usaha local.
    f.        Peran tim pengajar
    Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas serta kuantitas drama peran anak-anak di alam kelas .Guru menyiapkan lingkungan ,menyediakan waktu dan ruangan dan mwnyiapkan panggung agar imajinasi anak-anak teransang.Guru menyiapkan serta mengatur bahan-bahan agar dapat memberikan kesempatan terbaik bagi perkembangan.Respon guru terhadap drama anak-anak menentukan apakah mereka merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan nya .Guru bisa meningatkan drama anak-anak melalui bimbingan serta pengamatan yang penuh ide.
    g.      Pengamatan.
    Anak-anak sebaiknya memilih dengan bebas pusat drama peran dan memilih tema serta perannya masing-masing (kerja sama dengan anak-anak lainnya di dalam area yang sama).
    Biasanya tim pengajar berada di luar area bermain, namun cukup dekat untuk bisa mendengar, melihat dan mempelajari apa yang sedang dipikir oleh seorang anak.Tim pengajar bertindak sebagai sebagai nara sumber,memutuskan pembantu yang mana yang akan meningkatkan peran ini atau kegiatan kurikuler yang mana yang direncanakan untuk memajukan kebutuhan perkembangan setiap anak.
    Tim pengajar harus hati-hati agar tidak ikut campur, atau langsung dengan apa yang sedang berlangsung di dalam pusat kegiatan peran kecuali menyangkut masalah keamanan fisik ataupun emosional. Campur tangan apapun bisa menghambat kebebasan berekspresi serta spontalitas dari drama peran. Waspadailah bahwa apa yang biasanya dianggap sebagai sebuah kesalahpahaman dalam memainkan peran atau tema ternyata bisa menjadi sebuah peran fantasi yang bahkan oleh anak-anak dikenal sebagai peran fantasi.
    h.      Berhadapan denga situasi masalah
    Guru harus mengenal anak-anak untuk bisa menentukan apakah peran tersebut konstruktif atau tidak.Apa yang dilakukan tim pengajar bila pusat drama idak terkendali?Terkadang ini terjadi karena terlalu banyak bahan yang dipakai pada saat yang sama atau karena tidak teratur.Bahan yang terlalu banyak bisa memberi stumulus yang berlebihan dan menimbulkan ketidak-teraturan.Apabila kasusnya demikian ,maka guru harus dengan hati-hati memindahkan beberapa bahan mengatrunya kembali atau mengembalikan nya ke tempat semula.Menciptakan lingkungan yang teratur adalah untuk membuat peran menjadi lebih teratur.
    i.        Mencatat Kemajuan
    Selama satu tahun ajaran, catatan guru harus menunjukan perkembangan ide dan informasi serta penggunaan bahasa, rasa percaya diri,kerja sama dan kendali atau prilaku pribadi,sebagai hasil atas drama peran anak-anak pengamatan harus memiliki fokus di kegiatan-kegiatan  sbb:
    1.      Berpura-pura jadi orang lain
    2.      Menggunakan satu obyek untuk mewakili benda yang lain
    3.      Menggunakan gerak gerik bahasa dan kata-kata untuk mendifinisi sebuah benda ,situasi atau keadaan.
    4.      Berbagi drama peran dengan anak-anak yang lain.
    5.      Berbicara dengan anak-anak yang lain dalam konteks situasi peran
    j.        Bagaimana Mengembangkan Drama Peran
    Buku-buka yang berhubungan dengan tema dari drama peran anak-anak dapat digunakan dengan berbagai cara. Sekali seorang anak sudah menunjukan rasa ketertarikan pada suatu tema maka buku tersebut bisa mengembangkan rasa ketertarikan tersebut.Apabila terdapat bukti nyata atas rasa ketertarikan atau ketakutan yang berhubungan dengan sebuah tema ( mungkin sebuah kunjungan ke dokter atau orang tua masuk rumah sakit)sebuah buku mungkin bisa membantu anak-anak memahami drama peran memberikan bukti kebingungan atau salah pengertian, mungkin saja ada buku yang bisa memberikan informasi yeng tepat.Buku-buku juga bisa menyediakan pengalaman-pengalaman baru yang bis meransang fantasi dan drama peran.
    5.      Kegiatan Serta Tugas
    a.      Drama Ritmis adalah  gabungan dari gerakan gerakan dasar serta ekspresi mandiri yang kreatif.Merupakan sebuah paduan yang sempurna dengan musik dengan tarian.Langkah pertama dalam drama ritmis adalah ikut berayun dengan music.Dari sini yang berkembang adalah pergerakan.Tingkat Tk ,pengalaman ritmis harus menekan kan di perkembangan pengendalian motorik serta ekspresi emosi dan perasaan.Sejalan dengan waktu maka pergerakan yang rileks dan mandiri akan berkembang dengan sendirinya.Fondasi awal yang bisa ditanam melalui kegiatan-kegiatan rietmis seperti tepuk tangan, baris berbaris,skipping , berlompat dan bergoyang mengikuti ketukan musik.
    b.      Tepuk tangan
    Kegiatan pertama:Bertepuk tangan mengikuti ketukan
    a.       Kumpulkalah anak-anak ( dudu membentuk lingkaran atau berdiri)
    b.      Ketuk dan hitung sebuah ketukan satu-dua dengan keras
    c.       Ajari anak –anak untuk menepuk tangannnya di ketukan yang kedua
    d.      Latihlah ini dengan dimana nak-anak duduk dan berjalan di dalam ligkaran
    e.       Biarkan seorang anak yang menentukan ketukan nya dan anak-anak yang lain mengikuti nya.
    f.       Mulai dari sisni, berilah tambahan pada ketukannya.
    Kegiatan yang kedua: Bertepuk tangan dengan mengikuti ritme sebuah musik
    a.       Putarlah sebuah kaset dengan ritme yangkuat
    b.      Tepuk tangan yang kuat sesuai dengan ketukannya
    c.       Mintalah anakanak agar ikut serta
    d.      Putar kaset yang lain dan biarlah anak-anak menemukan ketukannya sendiri,( Doronglah,tanyailah, dan mungkin peragakan)
    Kegitan yang ketiga: Betepuk tangan mengikuti sebuat ritme cerita
    a.       Bacakan sebuah cerita yang tidak asing lagi yang memiliki ritme yang kuat serta kata –kata yang berulang
    b.      Peragakan lah dengan tepukan tangan untuk menggantikan kata-kata yang berulang atau ritme cerita
    c.       Minta anak-anak bertepuk tangan untuk menggantikan kata-kata yang berulang
    c.       Baris –Berbaris
    Anak-anak mungkin bisa mencoba berbagai variasi berbaris-baris:
    a.       Berbaris dengn langkah, langkah kaki yang tinggi/kecil,
    b.      Baris dengan hentakan kaki kanan
    c.       Berbaris dengan haluan kiri ,baris dan berganti haluan
    d.      Baris ke depan, putar arah dan berbaris kembali
    e.       Berbaris dengan tepukan tangan, hentakan kaki atau teriakan
    f.       Berbaris dengan tangan dan kaki bergerak bersamaan secara berlawanan arah
    g.      Berbaris dalam lingkaran
    h.      Berbaris dengan tinggi rendah
    d.      Skipping / Berlompat
    Skipping dan lompat sebaiknya tidak diajarkan kepada anakanak .kedua gerakan tersebut timbul secara alami.Anak-anak akan melakukan skipping dan berlompat ketika mereka berpura-pura menjadi binatang.Kedua gerakan bisa dimasukan Sebagai drama serta peran da sebaiknya dilakukan di luar kelas atau di ruang yang besar yang terbuka demi kebebasan gerak dan keselamatan.
    e.       Berayun
    Anak-anak yang masih muda suka berayun mengikuti irama musik, ketukan sebuah drum serta pola kata-kata dari sebuah cerita yang sudah tidak asing lagi dan terkadang-kadang kepada ritme hidup yang alami.
    6.      Permainan dengan Jari dan Boneka
    a.      Permainan dengan jari
    Boneka –boneka jari serta boneka-boneka berjalan sebenarnya menyenangkan bagi anak-anak dan memberikan kesempatan yang tidak terbatas kepada ekspresi yang krestif.Anak-anak suka berlaku sebuah peran boneka dengan menggunakan suara-suara ,tindakan –tindakan dan dialog yang berhubungan dengan figure tersebut.
    b.      Boneka-Boneka Jari
    Bahan-bahan : Kertas,gunting,kerayon,dan lem
    Prosedur:
    1)      Guntinglah sebuah bentuk kepala atau hewan.Dari posisi leher gunting kertas-kertas yang berhubungan dari setiap sisi.
    2)      Warnailah seperlunya dengan krayon
    3)      Tempelkanlah bagian-bagian tersebut untuk membentuk tempat masuknya jari(satu)
    4)      Masukkan jari ke dalam boneka dan goyang-goyangan guna membuat boneka mengangguk sesuai dengan keinginan.
    c.       Boneka Berjalan
    Bahan-bahan : Kertas, gunting, krayon,dan lem
    Prosedur:
    a.       Guntinglah kepala dari kertas sesuai dengan keinginan. Potonglah irisan-irisan yang akan bergantung dari pinggul.
    b.      Gambarlah sebuah wajah serta lainnya atau dekorasikan dengan krayon
    c.       Tempelkan irisan-irisan tersebut bersama untuk membentuk sebuah bagian yang muat disekitar jari tengah dan jari telunjuk.Jari anak tersebut kemudian menjadi kaki boneka agar boneka tersebut bisa berjalan , lari serta menari.
    d.      Boneka –Boneka ( Puppets )
    sebuah media alami untuk kreatifitas , imitasi dan ekspresi diri.Boneka-boneka juga bisa menjadi alat mengajar yang sangat ampuh.Walaupun kata puppet tersebut berasal dari kata latin doll namun sebuah puppet bukan hanya sekedar doll.Mereka menggunakan aanak-anak untuk menelusuri imajinasinya sendir serta membagi-bagi imajinasinya tersebut dengan anak-anak lain.Boneka adalah pembantu yang baik untuk berbagai bentuk drama kreatif.
    Menciptakan bonekanya sendirri adalah sebuah perjalanan yang berharga bagi anak-anak .Ketika seorang anak bermain dengan boneka , dia memiliki kesempatan untuk bertindak sebagai kedua sisi pembicaraan.Dia memiliki kesempatan untuk memainkan karakter kesukaannya. Dia bisa bertindak atas apa yang ia lihat dari televisi.Terkadang guru harus memperagakan bagaimana sebuah boneka berbicara, bergerak dan memainkan peran dari sebuah cerita yang banyak disukai.
    1. PUSAT KEGIATAN SENI
    Pusat kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi anak-anak. Tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak.
    Apabila anak di beri kesempatan, waktu dan kebebasan untuk melakukan berbagai macam percobaan dengan berbagai macam bahan, untuk membuat penemuan-penemuan dan juga untuk menguji ide-ide/gagasan, mereka sebenarnya mengembangkan sebuah dasar untuk mencapai prestasi akademis dan hal-hal yang bisa dilakukan orang dewasa.
    Program pendidikan seni yang berkwalitas tinggi mampu menciptakan pengalaman kreatif melalui variasi bahan-bahan. Anak-anak juga menciptakan lukisan dua dimensi (melukis dan menggambar) dan produk-produk tiga dimensi (pembuata bangunan mainan serta menyulam) program tersebut juga membantu anak-akat dan membicarakan seni.aktifitas-aktifitas ini juga mendukung anak-anak untuk membahas apa yang mereka sukai dan apa-apa saja menyenagkan bagi mereka, dan bagaimana perasaan mereka terhadap seni. Mereka juga mendapatkan informasi mengenai budaya dan sejarah dan tahu bagaimana masyarakat disekitarnya.
    1. Karakteristik Perkembangan 
    Anak-anak usia tiga tahun
    1. Pada usia ini anak-anak mulai mengasosiasikan garis dan bentuk-bentuk dengan benda-benda nyata
    2. Ada perubahan dari “corat-coret” ke menggambar
    3. Seni ditentukan lebih banyak oleh segala sesuatu yang nyata dan kegiatan kinestetik dari pada penglihatan
    4. Komposisinya menggambarkan kegiatan reflex motorik dan sebuah proses yang bertahap tanpa ada pendapat orang dewasa baik yang terlihat (visual) maupun penjelasan logis
    5. Hubungan ukuran kebanyakan ditentukan oleh skala kegiatan motorik anak dan asal muasal media. Mereka mungkin saja akan melebih-lebihkan hubungan ukuran untuk menunjukkan bagian-bagian dan pekerjaan yang memiliki kepentingan khusus untuk mereka.
    6. Pemilihan warna diatur oleh keinginan pribadi dan akses mereka ke berbagai  warna dan juga tingkat ekspresi atau persepsi.
    Anak-anak Usia Empat Tahun
    a.       Anak-anak akhirnya sadar bahwa garis dan berbagai bentuk bisa mewakili orang-orang, binatang-binatang dan berbagai benda.
    b.      Mereka mulai menceritakan dengan kata-kata kisah/karangan dari karya mereka tersebut. Mereka harus terus didorong agar melakukan hal yang demikian.
    c.       Anak-anak pada usia empat tahun mulai merumuskan ide-ide yang akan diungkapkan sebelum mereka mulai bekerja.
    d.      Perkembangan matanya masih belum sempurna dan anak-anak pada usia ini memiliki kecendrungan untuk selalu melihat jarak jauh.
    e.       Mereka lebih sadar tentang ukuran dan hubungan warna mereka biasanya senang bila menempatkan sebuah pemandangan (lukisan) berdasarkan penilaian mereka dianggap cocok
    f.       Mereka juga sudah sadar mengenai bekerja membuat sebuah karya seni dalam kelompok
    Anak-anak usia lima tahun
    a.       Anak-anak pada usia ini menikmati penemuan bahwa beragam media seni bisa membuat mereka menciptakan wajah dan obyek.
    b.      Lukisan serta wajah-wajah yang telah mreka warnai kini menjadi lebih diikut sertakan.
    c.       Hasil bekerja berdemensi tiga mencerminkan kemampuan yang terus bekembang dalam menyambung dan menggunakan bagian-bahian
    d.      Anak-anak yang mulai mendekati usia lima atau enam tahun menunjukkan kebiasaan untuk menggunakan tangan yang kanan atau tangan yang kiri.
    e.       Pemilihan warnanya sekarang menjadi lebih jelas dan dengan sengaja
    f.       Anak-anak pada usia ini menjadi lebih tertarik untuk mengulang-ulang gambar dari pekerjaan mereka yang sebelumnya
    g.      Mereka juga senang mempelajari kata-kata yang bisa membantu mereka mengekspresikan ide-ide visualnya lebih cepat
    Dampak Pada Daerah Perkembangan
    pusat kegiatan seni member peran sangat penting dalam kurikulum dan juga ikut berkontribusi kesemua daerah perkembangan emosional,social, intelektual, dan kreatifitas.
    1. Perkembangan emosional
    Pusat kegiatan seni memusatkan perkembangan emosional melalui cara:
    1. Menawarkan berbagai kesempatan untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata
    2. Menyediakan saluran untuk mengekspresikan persasaaan
    3. Membiarkan pelepasan tekanan-tekanan emosional
    4. Member rasa menguasai
    5. Member kepuasan tersendiri dalam menciptakan hasil karya individu
    Perkembangan fisik
    Pusat kegiatan seni mendukung perkembangan fisik melalui:
    1. Mengembangkan kendali motorik yang lebih kecil
    2. Menumbuhkan rasa welas asih terhadap orang lai
    3. Meningkatkan deskriminasi visual
    4. Mendukung pergerakan tubuh
    5. Member pengalaman dalam koordinasi antara mata dan tangan
    Perkembangan social
    Pusat kegiatan seni memajukan perkembangan social melaui:
    1. Mendorong anak-anak dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah.
    2. Memusatkan kemandirian
    3. Member kesempatan bekerja dengan orang lain dan bergantian
    4. Belajar mengasumsi tanggung jawab untuk perawatan bahan-bahan
    5. Mendorong untuk saling menghormati ide masing-masing

    Perkembangan kreatifitas
    Pusat kegiatan seni menguatkan perkembangan kreatifitas melalui cara:
    1. Mendorong pola pemikiran yang berbeda-beda melalui solusi yang terbuka
    2. Membnagun rasa penghargaan warisan budaya dan seni.
    Peran tim Pengajar
    Anak-anak sebaiknya dibatasi pada jumlah lukisan yang mereka hasilkan kecuali jika terdapat anak-anak lain yang sedang menunggu, apabila jumlah papan tulis terbatas dan anak-anak sering menunggu, mungkin mereka bisa mencoba melukis diatas meja. Melukis diatas lantai merupakan pilihan lain. Tutupilah lantai dengan kertas Koran.
    Agar dapat memberikan variasi pengalaman, mungkin anak-anak bisa melukis dengan:
    1. Kuas cat lebih kecil
    2. Sikat gigi yang sedang using
    3. Botol semprot
    4. Kapas korek kuping
    5. Busa-busa potongan atau sayuran
    6. Rol kertas
    Banyak guru yangmendorong proses percobaan dengan cara menyiapkan meja seni dengan tugs khusus. Ini mungkin termasuk melukis dengan sabun, melukis dengan benang, melukis dengan tinta, cat anti wax, atau bahan-bahan yang digunakan untuk boneka dan mobil-mobilan.

     
    BAB III
    PENUTUP
        A.    Kesimpulan
    Drama adalah salah satu proses belajar yang paling intim, individualistic dan pribadi.Drama kreatif, disatu sisi bukan lah drama yang formal. Dalam drama kreatif, anak-anak bisa dengan mudah menciptakan ,memberi tanggapan dan menafsirkan situasi-situasi yang tidak asing lagi bagi dirinya.
    Pusat kegiatan seni sebenarnya membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi anak-anak. Tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan inisiatif anak-anak.


    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Pendidikan Matematika Kebutuhanku

    Pendidikan Matematika Kebutuhanku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan